Elektronika
Materi elajaran Kelas XI
1.Pengertian Transistor
Transistor merupakan komponen penting yang
dipakai dalam barang-barang elektronika seperti TV, radio, komputer, dll. Transistor
adalah alat semikonduktor yang berfungsi sebagai penguat, sebagai sirkuit
pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal atau
sebagai fungsi lainnya. Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik, dimana
berdasarkan arus inputnya (BJT) atau tegangan inputnya (FET), memungkinkan
pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit sumber listriknya. Pada
dasarnya transistor adalah dua dioda yang dipertemukan, sehingga cara
mengujinya juga hampir sama dengan menguji dioda.
Secara umum, transistor memiliki 3 terminal. Tegangan atau arus yang dipasang di satu terminalnya mengatur arus yang lebih besar yang melalui 2 terminal lainnya. Transistor adalah komponen yang sangat penting dalam dunia elektronik modern. Dalam rangkaian analog, transistor digunakan dalam amplifier (penguat). Rangkaian analog melingkupi pengeras suara, sumber listrik stabil, dan penguat sinyal radio. Dalam rangkaian-rangkaian digital, transistor digunakan sebagai saklar berkecepatan tinggi. Beberapa transistor juga dapat dirangkai sedemikian rupa sehingga berfungsi sebagai logic gate, memori, dan komponen-komponen lainnya.
2.Prinsip Kerja Transistor
Dari banyak tipe-tipe transistor modern, pada awalnya ada dua tipe dasar transistor, bipolar junction transistor (BJT atau transistor bipolar) dan field-effect transistor (FET), yang masing-masing bekerja secara berbeda.
Transistor bipolar dinamakan demikian karena kanal konduksi utamanya menggunakan dua polaritas pembawa muatan: elektron dan lubang, untuk membawa arus listrik. Dalam BJT, arus listrik utama harus melewati satu daerah/lapisan pembatas dinamakan depletion zone, dan ketebalan lapisan ini dapat diatur dengan kecepatan tinggi dengan tujuan untuk mengatur aliran arus utama tersebut.
FET (juga dinamakan transistor unipolar) hanya menggunakan satu jenis pembawa muatan (elektron atau hole, tergantung dari tipe FET). Dalam FET, arus listrik utama mengalir dalam satu kanal konduksi sempit dengan depletion zone di kedua sisinya (dibandingkan dengan transistor bipolar dimana daerah Basis memotong arah arus listrik utama). Dan ketebalan dari daerah perbatasan ini dapat dirubah dengan perubahan tegangan yang diberikan, untuk mengubah ketebalan kanal konduksi tersebut. Lihat artikel untuk masing-masing tipe untuk penjelasan yang lebih lanjut.
Secara umum, transistor memiliki 3 terminal. Tegangan atau arus yang dipasang di satu terminalnya mengatur arus yang lebih besar yang melalui 2 terminal lainnya. Transistor adalah komponen yang sangat penting dalam dunia elektronik modern. Dalam rangkaian analog, transistor digunakan dalam amplifier (penguat). Rangkaian analog melingkupi pengeras suara, sumber listrik stabil, dan penguat sinyal radio. Dalam rangkaian-rangkaian digital, transistor digunakan sebagai saklar berkecepatan tinggi. Beberapa transistor juga dapat dirangkai sedemikian rupa sehingga berfungsi sebagai logic gate, memori, dan komponen-komponen lainnya.
2.Prinsip Kerja Transistor
Dari banyak tipe-tipe transistor modern, pada awalnya ada dua tipe dasar transistor, bipolar junction transistor (BJT atau transistor bipolar) dan field-effect transistor (FET), yang masing-masing bekerja secara berbeda.
Transistor bipolar dinamakan demikian karena kanal konduksi utamanya menggunakan dua polaritas pembawa muatan: elektron dan lubang, untuk membawa arus listrik. Dalam BJT, arus listrik utama harus melewati satu daerah/lapisan pembatas dinamakan depletion zone, dan ketebalan lapisan ini dapat diatur dengan kecepatan tinggi dengan tujuan untuk mengatur aliran arus utama tersebut.
FET (juga dinamakan transistor unipolar) hanya menggunakan satu jenis pembawa muatan (elektron atau hole, tergantung dari tipe FET). Dalam FET, arus listrik utama mengalir dalam satu kanal konduksi sempit dengan depletion zone di kedua sisinya (dibandingkan dengan transistor bipolar dimana daerah Basis memotong arah arus listrik utama). Dan ketebalan dari daerah perbatasan ini dapat dirubah dengan perubahan tegangan yang diberikan, untuk mengubah ketebalan kanal konduksi tersebut. Lihat artikel untuk masing-masing tipe untuk penjelasan yang lebih lanjut.
·
Fungsi Transistor
- Sebagai penguat arus, tegangan dan daya (AC dan DC)
- Sebagai penyearah
- Sebagai mixer
- Sebagai osilator
- Sebagai switch
3.Macam Macam Transistor
a. Materi semikonduktor: Germanium, Silikon, Gallium Arsenide
b. Kemasan fisik: Through Hole Metal, Through Hole Plastic, Surface Mount, IC, dan lain-lain
c. Tipe: UJT, BJT, JFET, IGFET (MOSFET), IGBT, HBT, MISFET, VMOSFET, MESFET, HEMT, SCR serta pengembangan dari transistor yaitu IC (Integrated Circuit) dan lain-lain.
d. Polaritas: NPN atau N-channel, PNP atau P-channel
e. Maximum kapasitas daya: Low Power, Medium Power, High Power
f. Maximum frekwensi kerja: Low, Medium, atau High Frequency, RF transistor, Microwave, dan lain-lain
g. Aplikasi: Amplifier, Saklar, General Purpose, Audio, Tegangan Tinggi, dan lain-lain
4.Dasar-dasar rangkaian Transistor
Untuk
membias Transistor supaya dapat digunakan caranya ada
tiga macam dasar pembiasan, disamping dengan cara membias dasar Transistor ini
untuk mengoperasikan Transistor diperlukan data-data Transistor mengenai daerah
operasinya, tegangan maksimum yang tidak boleh dilampaui, arus maksimum yang
diperbolehkan, berapa watt Transistor itu boleh dibebani, dan masih banyak lagi
persyaratan yang harus diketahui supaya Transistor bekerja normal, ketiga cara
bias Transistor itu didasari dengan tiga macam pemakaian bersama kaki-kaki
Transistor atau common.
- Emitor terbumi atau common Emitter.
- Kolektor terbumi atau common Collector.
- Basis terbumi atau common Base.
·
Sifat-sifat
Emitor terbumi ( common Emitter)
- Penguatan arus yang besar :
β = iC / iB
iC = β . iB - Impedansi masukan Ri antara 400 Ω sampai 2000 Ω.
- Impedansi output Ro antara 40 kΩ sampai 100 KΩ.
- Penguatan tenaga 105 kali
·
Sifat-sifat
Kolektor tebumi ( common Collector )
- Penguatan arus besar iC = ( β + 1 ) iB.
- Penguatan tegangan kecil dibawah 1.
- Impedansi masukan sangat tinggi lebih dari 20 KΩ.
- Impedansi Output rendah sekitar 1 KΩ.
- Penguatan tenaga ± 40 kali
·
Sifat
sifat Basis terbumi ( common base )
- Penguatan kecil α kurang dari satu.
- Arus Input ± 0.3 mA.
- Impedansi Input rendah Ri = 50 Ω.
- Impedansi Output tinggi Ri = 500 KΩ.
- Penguatan tenaga ± 1000 kali
5.Transistor mempunyai 3 jenis yaitu :
- Uni Junktion Transistor (UJT)
- Field Effect Transistor (FET)
- MOSFET
1.
Uni
Junktion Transistor (UJT)
Uni Junktion Transistor (UJT) adalah
transistor yang mempunyai satu kaki emitor dan dua basis. Kegunaan transistor
ini adalah terutama untuk switch elektronis. Ada Dua jenis UJT ialah UJT Kanal
N dan UJT Kanal P.
2.
Field
Effect Transistor (FET)
Beberapa Kelebihan FET dibandingkan
dengan transistor biasa ialah antara lain penguatannya yang besar, serta desah
yang rendah. Karena harga FET yang lebih tinggi dari transistor, maka hanya
digunakan pada bagian-bagian yang memang memerlukan. Bentuk fisik FET ada
berbagai macam yang mirip dengan transistor.
Jenis FET ada dua yaitu Kanal N dan Kanal P. Kecuali itu terdapat pula macam FET ialah Junktion FET (JFET) dan Metal Oxide Semiconductor FET (MOSFET).
Jenis FET ada dua yaitu Kanal N dan Kanal P. Kecuali itu terdapat pula macam FET ialah Junktion FET (JFET) dan Metal Oxide Semiconductor FET (MOSFET).
3.
MOSFET
MOSFET (Metal
Oxide Semiconductor FET) adalah suatu jenis FET yang mempunyai satu
Drain, satu Source dan satu atau dua Gate. MOSFET mempunyai input impedance
yang sangat tinggi. Mengingat harga yang cukup tinggi, maka MOSFET hanya
digunakan pada bagian bagian yang benar-benar memerlukannya. Penggunaannya
misalnya sebagai RF amplifier pada receiver untuk memperoleh amplifikasi yang
tinggi dengan desah yang rendah.
terimakasih Bos
BalasHapuselektra solution elektronik
Iya sama2,. :)
Hapusbamk kalok tipe transistor penguatan basisnya 40x itu apa ya?
BalasHapus