Bushido Lesmana
Blogger templates
Minggu, 02 Desember 2012
Macam-macam Energi
·
Macam-macam Energi Dalam Kehidupan
1. ENERGI KINETIK / ENERGI GERAK
Energi Kinetik adalah energi yang
memiliki masa dan kecepatan. Energi Kinetik disebut juga dengan Energi Gerak.
Mengapa? karena semua benda yang bergerak itu memiliki energi Kinetik.
Contohnya adalah Ketapel yang melontarkan batu, mobil yang melaju, bola
ditendang melambung, orang berlari, bola terpantul dan sebagainya.
2. ENERGI POTENSIAL
Pada ketapel, energi kinetik tidak
hanya dimiliki oleh batu. Karet yang direkatkan pada ketapel untuk melontarkan
batu juga memiliki energi. Pada saat karet tertarik, karet tersebut memiliki
ENERGI POTENSIAL. Energi potensial tersebut ditimbulkan oleh gaya pegas. Oleh
karena itu, energi potensial karet disebut dengan Energi Potensial Pegas.
3. ENERGI PANAS / ENERGI KALOR
Energi Panas merupakan energi dalam
bentuk panas. Energi Panas juga disebut dengan Energi Kalor. Energi panas dapat
berasal dari matahari, api, dan benda-benda lain yang dapat memancarkan panas.
4. ENERGI KIMIA
Energi Kimia adalah energi yang
timbul akibat dari adanya reaksi Kimia. COntohnya adalah Energi Kimia yang ada
pada bahan bakar kendaraan. Energi tersebut digunakan untuk menggerakkan
kendaraan.
Selain itu, juga kita lihat dan
perhatikan energi kimia yang terjadi di dalam tubuh kita. Energi dalam tubuh
kita berasal dari hasil pembakaran bahan-bahan makanan yang kita makan. Energi
inilah yang memberikan kemampuan pada tubuh kita untuk mampu bergerak.
Energi Listrik adalah energi yang
dimiliki oleh arus listrik. Energi listrik adalah energi yang paling banyak
digunakan dalam kehidupan kita. Selain untuk penerangan, juga sebagai
penggerak dari barang-barang teknologi yang ada di sekitar kita.
6. ENERGI BUNYI
Energi Bunyi adalah energi yang
dimiliki oleh bunyi. Di dalam bunyi, tersimpan energi yang besar. Kalau orang
berteriak dengan keras di dekat telinga kita, maka telinga kita akan terasa
sakit. Begitu pun ketika adanya pesawat yang terbang jet yang rendah akan
mengakibatkan kaca jendela rumah bisa pecah.
7. ENERGI CAHAYA
Energi Cahaya adalah Energi yang
dimiliki oleh cahaya. COntohnya adalah penggunaan laser untuk mengiris bagian
tubuh yang akan dioperasi ataupun memotong besi baja.
Laju Reaksi
Kimia
Materi Pelajaran Kelas XI
1.Pengertian Laju Reaksi
Laju reaksi atau kecepatan reaksi menyatakan banyaknya reaksi
kimia yang berlangsung setiap per satuan waktu. Laju reaksi menyatakan
molaritas zat terlarut dalam reaksi yang dihasilkan tiap detik reaksi.
Perkaratan besi merupakan contoh reaksi kimia yang berlangsung lambat,
sedangkan peledakan mesium atau kembang api adalah contoh reaksi yang cepat.
2.Rumus Laju Reaksi
Untuk
reaksi kimia
dengan a,
b, p, dan q adalah koefisien reksi, dan A, B, P, dan Q adalah zat-zat yang
terlibat dalam reaksi, laju reaksi dalam suatu system tertutup adalah
dimana
[A], [B], [P], dan [Q] menyatakan konsentrasi zat-zat tersebut.
3.Faktor yang mempengaruhi laju reaksi
Laju
reaksi dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:
A.Luas permukaan sentuh
Luas
permukaan sentuh memiliki peranan yang sangat penting dalam banyak, sehingga
menyebabkan laju reaksi semakin cepat. Begitu juga, apabila semakin kecil luas
permukaan bidang sentuh, maka semakin kecil tumbukan yang terjadi antar
partikel, sehingga laju reaksi pun semakin kecil. Karakteristik kepingan yang
direaksikan juga turut berpengaruh, yaitu semakin halus kepingan itu, maka
semakin cepat waktu yang dibutuhkan untuk bereaksi; sedangkan semakin kasar
kepingan itu, maka semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk bereaksi.
B.Perubahan Suhu
Suhu
juga turut berperan dalam mempengaruhi laju reaksi. Apabila suhu pada suatu
reaksi yang berlangusng dinaikkan, maka menyebabkan partikel semakin aktif
bergerak, sehingga tumbukan yang terjadi semakin sering, menyebabkan laju
reaksi semakin besar. Sebaliknya, apabila suhu diturunkan, maka partikel
semakin tak aktif, sehingga laju reaksi semakin kecil.
C.Katalis
Katalis
adalah suatu zat yang mempercepat laju reaksi kimia pada suhu tertentu, tanpa
mengalami perubahan atau terpakai oleh reaksi itu sendiri. Suatu katalis
berperan dalam reaksi tapi bukan sebagai pereaksi ataupun produk. Katalis
memungkinkan reaksi berlangsung lebih cepat atau memungkinkan reaksi pada suhu
lebih rendah akibat perubahan yang dipicunya terhadap pereaksi. Katalis
menyediakan suatu jalur pilihan dengan energy aktivitas yang lebih rendah.
Katalis mengurangi energi yang dibutuhkan untuk berlangsungnya reaksi.
Katalis
dapat dibedakan ke dalam dua golongan utama: katalis homogeny dan katalis
heterogen . Katalis heterogen adalah katalis yang ada dalam fase berbeda dengan
pereaksi dalam reaksi yang dikatalisinya, sedangkan katalis homogen berada
dalam fase yang sama. Satu contoh sederhana untuk katalisis heterogen yaitu
bahwa katalis menyediakan suatu permukaan di mana pereaksi-pereaksi (atau
substrat) untuk sementara terjerat. Ikatan dalam substrat-substrat menjadi
lemah sedemikian sehingga memadai terbentuknya produk baru. Ikatan atara produk
dan katalis lebih lemah, sehingga akhirnya terlepas.
Katalis
homogen umumnya bereaksi dengan satu atau lebih pereaksi untuk membentuk suatu
perantara kimia yang selanjutnya bereaksi membentuk produk akhir reaksi, dalam
suatu proses yang memulihkan katalisnya. Berikut ini merupakan skema umumnya
reaksi katalik di mana C melambangkan katalisnya:
Meskipun
katalis (C) termakan oleh reaksi 1, namun selanjutnya dihasilkan kembali oleh
reaksi 2, sehingga untuk reaksi keseluruhannya menjadi :
Beberapa
katalis yang pernah dikembangkan antara lain berupa katalis Ziegler-Natta yang
digunakan untuk produksi masalah polietilen dan polipropilen. Reaksi katalitis
yang paling dikenal adalah proses heber, yaitu sintesis amonia menggunakan besi
biasa sebagai katalis. Konverter katalitik yang dapat menghancurkan produk
emisi kendaraan yang paling sulit diatasi, terbuat dari platina dan rodium
D.Molaritas
Molaritas
adalah banyaknya mol zat terlarut tiap satuan volum zat pelarut. Hubungannya
dengan laju reaksi adalah bahwa semakin besar molaritas suatu zat, maka semakin
cepat suatu reaksi berlangsung. Dengan demikian pada molaritas yang rendah
suatu reaksi akan berjalan lebih lambat daripada molaritas yang tinggi.
E.Konsentrasi Zat
Karena
persamaan laju reaksi didefinisikan dalam bentuk konsentrsi reaktan maka dengan
naiknya konsentrasi maka naik pula kecepatan reaksinya. Artinya semakin tinggi
konsentrasi maka semakin banyak molekul reaktan yang tersedia dengan demikian
kemungkinan bertumbukan akan semakin banyak juga sehingga kecepatan reaksi
meningkat.
4.Persamaan laju reaksi
Untuk
reaksi kimia
dengan:
- V = Laju reaksi
- k = Konstanta laju reaksi
- m = Orde reaksi zat A
- n = Orde reaksi zat B
Orde
reaksi zat A dan zat B hanya bisa ditentukan melalui percobaan.
Jumat, 30 November 2012
Pengertian Transistor, Komponen Dasar, dan Jenis Transistor
Elektronika
Materi elajaran Kelas XI
1.Pengertian Transistor
Transistor merupakan komponen penting yang
dipakai dalam barang-barang elektronika seperti TV, radio, komputer, dll. Transistor
adalah alat semikonduktor yang berfungsi sebagai penguat, sebagai sirkuit
pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal atau
sebagai fungsi lainnya. Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik, dimana
berdasarkan arus inputnya (BJT) atau tegangan inputnya (FET), memungkinkan
pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit sumber listriknya. Pada
dasarnya transistor adalah dua dioda yang dipertemukan, sehingga cara
mengujinya juga hampir sama dengan menguji dioda.
Secara umum, transistor memiliki 3 terminal. Tegangan atau arus yang dipasang di satu terminalnya mengatur arus yang lebih besar yang melalui 2 terminal lainnya. Transistor adalah komponen yang sangat penting dalam dunia elektronik modern. Dalam rangkaian analog, transistor digunakan dalam amplifier (penguat). Rangkaian analog melingkupi pengeras suara, sumber listrik stabil, dan penguat sinyal radio. Dalam rangkaian-rangkaian digital, transistor digunakan sebagai saklar berkecepatan tinggi. Beberapa transistor juga dapat dirangkai sedemikian rupa sehingga berfungsi sebagai logic gate, memori, dan komponen-komponen lainnya.
2.Prinsip Kerja Transistor
Dari banyak tipe-tipe transistor modern, pada awalnya ada dua tipe dasar transistor, bipolar junction transistor (BJT atau transistor bipolar) dan field-effect transistor (FET), yang masing-masing bekerja secara berbeda.
Transistor bipolar dinamakan demikian karena kanal konduksi utamanya menggunakan dua polaritas pembawa muatan: elektron dan lubang, untuk membawa arus listrik. Dalam BJT, arus listrik utama harus melewati satu daerah/lapisan pembatas dinamakan depletion zone, dan ketebalan lapisan ini dapat diatur dengan kecepatan tinggi dengan tujuan untuk mengatur aliran arus utama tersebut.
FET (juga dinamakan transistor unipolar) hanya menggunakan satu jenis pembawa muatan (elektron atau hole, tergantung dari tipe FET). Dalam FET, arus listrik utama mengalir dalam satu kanal konduksi sempit dengan depletion zone di kedua sisinya (dibandingkan dengan transistor bipolar dimana daerah Basis memotong arah arus listrik utama). Dan ketebalan dari daerah perbatasan ini dapat dirubah dengan perubahan tegangan yang diberikan, untuk mengubah ketebalan kanal konduksi tersebut. Lihat artikel untuk masing-masing tipe untuk penjelasan yang lebih lanjut.
Secara umum, transistor memiliki 3 terminal. Tegangan atau arus yang dipasang di satu terminalnya mengatur arus yang lebih besar yang melalui 2 terminal lainnya. Transistor adalah komponen yang sangat penting dalam dunia elektronik modern. Dalam rangkaian analog, transistor digunakan dalam amplifier (penguat). Rangkaian analog melingkupi pengeras suara, sumber listrik stabil, dan penguat sinyal radio. Dalam rangkaian-rangkaian digital, transistor digunakan sebagai saklar berkecepatan tinggi. Beberapa transistor juga dapat dirangkai sedemikian rupa sehingga berfungsi sebagai logic gate, memori, dan komponen-komponen lainnya.
2.Prinsip Kerja Transistor
Dari banyak tipe-tipe transistor modern, pada awalnya ada dua tipe dasar transistor, bipolar junction transistor (BJT atau transistor bipolar) dan field-effect transistor (FET), yang masing-masing bekerja secara berbeda.
Transistor bipolar dinamakan demikian karena kanal konduksi utamanya menggunakan dua polaritas pembawa muatan: elektron dan lubang, untuk membawa arus listrik. Dalam BJT, arus listrik utama harus melewati satu daerah/lapisan pembatas dinamakan depletion zone, dan ketebalan lapisan ini dapat diatur dengan kecepatan tinggi dengan tujuan untuk mengatur aliran arus utama tersebut.
FET (juga dinamakan transistor unipolar) hanya menggunakan satu jenis pembawa muatan (elektron atau hole, tergantung dari tipe FET). Dalam FET, arus listrik utama mengalir dalam satu kanal konduksi sempit dengan depletion zone di kedua sisinya (dibandingkan dengan transistor bipolar dimana daerah Basis memotong arah arus listrik utama). Dan ketebalan dari daerah perbatasan ini dapat dirubah dengan perubahan tegangan yang diberikan, untuk mengubah ketebalan kanal konduksi tersebut. Lihat artikel untuk masing-masing tipe untuk penjelasan yang lebih lanjut.
·
Fungsi Transistor
- Sebagai penguat arus, tegangan dan daya (AC dan DC)
- Sebagai penyearah
- Sebagai mixer
- Sebagai osilator
- Sebagai switch
3.Macam Macam Transistor
a. Materi semikonduktor: Germanium, Silikon, Gallium Arsenide
b. Kemasan fisik: Through Hole Metal, Through Hole Plastic, Surface Mount, IC, dan lain-lain
c. Tipe: UJT, BJT, JFET, IGFET (MOSFET), IGBT, HBT, MISFET, VMOSFET, MESFET, HEMT, SCR serta pengembangan dari transistor yaitu IC (Integrated Circuit) dan lain-lain.
d. Polaritas: NPN atau N-channel, PNP atau P-channel
e. Maximum kapasitas daya: Low Power, Medium Power, High Power
f. Maximum frekwensi kerja: Low, Medium, atau High Frequency, RF transistor, Microwave, dan lain-lain
g. Aplikasi: Amplifier, Saklar, General Purpose, Audio, Tegangan Tinggi, dan lain-lain
4.Dasar-dasar rangkaian Transistor
Untuk
membias Transistor supaya dapat digunakan caranya ada
tiga macam dasar pembiasan, disamping dengan cara membias dasar Transistor ini
untuk mengoperasikan Transistor diperlukan data-data Transistor mengenai daerah
operasinya, tegangan maksimum yang tidak boleh dilampaui, arus maksimum yang
diperbolehkan, berapa watt Transistor itu boleh dibebani, dan masih banyak lagi
persyaratan yang harus diketahui supaya Transistor bekerja normal, ketiga cara
bias Transistor itu didasari dengan tiga macam pemakaian bersama kaki-kaki
Transistor atau common.
- Emitor terbumi atau common Emitter.
- Kolektor terbumi atau common Collector.
- Basis terbumi atau common Base.
·
Sifat-sifat
Emitor terbumi ( common Emitter)
- Penguatan arus yang besar :
β = iC / iB
iC = β . iB - Impedansi masukan Ri antara 400 Ω sampai 2000 Ω.
- Impedansi output Ro antara 40 kΩ sampai 100 KΩ.
- Penguatan tenaga 105 kali
·
Sifat-sifat
Kolektor tebumi ( common Collector )
- Penguatan arus besar iC = ( β + 1 ) iB.
- Penguatan tegangan kecil dibawah 1.
- Impedansi masukan sangat tinggi lebih dari 20 KΩ.
- Impedansi Output rendah sekitar 1 KΩ.
- Penguatan tenaga ± 40 kali
·
Sifat
sifat Basis terbumi ( common base )
- Penguatan kecil α kurang dari satu.
- Arus Input ± 0.3 mA.
- Impedansi Input rendah Ri = 50 Ω.
- Impedansi Output tinggi Ri = 500 KΩ.
- Penguatan tenaga ± 1000 kali
5.Transistor mempunyai 3 jenis yaitu :
- Uni Junktion Transistor (UJT)
- Field Effect Transistor (FET)
- MOSFET
1.
Uni
Junktion Transistor (UJT)
Uni Junktion Transistor (UJT) adalah
transistor yang mempunyai satu kaki emitor dan dua basis. Kegunaan transistor
ini adalah terutama untuk switch elektronis. Ada Dua jenis UJT ialah UJT Kanal
N dan UJT Kanal P.
2.
Field
Effect Transistor (FET)
Beberapa Kelebihan FET dibandingkan
dengan transistor biasa ialah antara lain penguatannya yang besar, serta desah
yang rendah. Karena harga FET yang lebih tinggi dari transistor, maka hanya
digunakan pada bagian-bagian yang memang memerlukan. Bentuk fisik FET ada
berbagai macam yang mirip dengan transistor.
Jenis FET ada dua yaitu Kanal N dan Kanal P. Kecuali itu terdapat pula macam FET ialah Junktion FET (JFET) dan Metal Oxide Semiconductor FET (MOSFET).
Jenis FET ada dua yaitu Kanal N dan Kanal P. Kecuali itu terdapat pula macam FET ialah Junktion FET (JFET) dan Metal Oxide Semiconductor FET (MOSFET).
3.
MOSFET
MOSFET (Metal
Oxide Semiconductor FET) adalah suatu jenis FET yang mempunyai satu
Drain, satu Source dan satu atau dua Gate. MOSFET mempunyai input impedance
yang sangat tinggi. Mengingat harga yang cukup tinggi, maka MOSFET hanya
digunakan pada bagian bagian yang benar-benar memerlukannya. Penggunaannya
misalnya sebagai RF amplifier pada receiver untuk memperoleh amplifikasi yang
tinggi dengan desah yang rendah.
Sistem Gerak Manusia
Biologi
Materi Pelajaran Kelas XI
A.Gerak
Salah satu ciri dari makhluk hidup
adalah bergerak. Secara umum gerak dapat diartikan berpindah tempat atau
perubahan posisi sebagian atau seluruh bagian dari tubuh makhluk hidup. Makhluk
hidup akan bergerak bila aka impuls atau rangsangan yang mengenai sebagian
atau seluruh bagian tubuhnya. Pada hewan dan manusia dapat mewakili
pengertian gerak secara umum dan dapat dilihat dengan kasat mata/secara nyata.
Gerak pada manusia dan hewan menggunakan alat gerak yang tersusun dalam sistem
gerak..
B. Alat gerak
Alat-alat gerak yang digunakan pada
manusia dan hewan ada 2 macam yaitu alat gerak pasif berupa tulang dan alat
gerak aktif berupa otot. Kedua alat gerak ini akan bekerja sama dalam melakukan
pergerakan sehingga membentuk suatu sistem yang disebut sistem gerak.
Tulang disebut alat gerak pasif
karena tulang tidak dapat melakukan pergerakkannya sendiri. Tanpa adanya alat
gerak aktif yang menempel pada tulang, maka tulang-tulang pada manusia dan
hewan akan diam dan tidak dapat membentuk alat pergerakan yang sesungguhnya.
Walaupun merupakan alat gerak pasif tetapi tulang mempunyai peranan yang besar
dalam sistem gerak manusia dan hewan.
C. Rangka/Skeleton
Tulang-tulang yang bergabung
menjadi satu kasatuan disebut rangka atau skeleton. Berdasarkan letaknya
skeleton dibedakan menjdi 2 jenis :
- Eksoskeleton
Yaitu rangka yang terdapat di luar
tubuh makhluk hidup. Skeleton jenis ini terdapat hampir di semua jenis
Invertebarta tingkat rendah kecuali Protozoa, Invertebrata tingkat tinggi
kecuali Phyllum Mollusca, Class Chepalopoda, species Loligo sp/cumi-cumi.
- Endoskeleton
Yaitu rangka yang terdapat di dalam
tubuh makhluk hidup. Skeleton jenis ini terdapat pada seluruh Vertebrata, Class
Pisces, Amphia, Reptilia, Aves dan Mammalia, kecuali Reptilia jenis Kura-kura
dan Penyu. Selain itu terdapat juga di pada hewan Invertebrata Phyllum
Mollusca, Class Cephalopoda, species Loligo sp/cumi-cumi.
·
Fungsi
rangka :
- Memberikan bentuk tubuh makhluk hidup.
- Melindungi organ-organ tubuh yang vital.
- Menahan dan menegakkan tubuh.
- Tempat pembentukan sel darah.
- Tempat perlekatan otot.
- Tempat penimbunan/penyimpanan zat kapur.
- Sebagai alat gerak pasif.
D.Alat gerak pasif/tulang
Tulang dapat dibedakan berdasarkan
jaringan penyusunnya dan sifat-sifat fisik yaitu :
1) Tulang rawan/tulang
muda/cartilago
- Cartilago berfungsi untuk melindungi bagian ujung epifise tulang. Terutama dalam proses osifikasi/penulangan. Cartilago banyak banyak dijumpai pada masa bayi terutama pada saat proses perkembangan embrio menjadi fetus. Pembentukan rangka fetus di dominasi oleh cartilago. Seiring dengan perkembangan fetus menjadi bayi dan memasuki usia pertumbuhan serta dewasa, maka cartilage ini akan mengalami peristiwa osifikasi. Tetapi tidak semua cartilago dalam tubuh, masih ada beberapa yang tetap menjadi cartilago. Seperti dijumpai pada trachea/tenggorokan, daun telinga, hidung bagian ujung, ruas-ruas persendian tulang.
- Cartilago berdasarkan kandungan matriksnya dibedakan menjadi :
a.
Cartilago Hialin
Cartilago
ini memiliki kandungan matriks homogen yang kaya akan serabut kolagen,
transparan dan halus. Cartilago Hialin bersifat lentur/elastic dan kuat. Pada
tubuh dapat dijumpai pada organ permukaan persendian, tulang iga dan pada
saluran respirasi terutama dinding trachea yang berbentuk cincin.
b.
Cartilago Fibrosa/serabut
Cartilago
ini memiliki kandungan matriks berupa berkas-berkas serabut kolagen. Cartilago
Fibrosa bersifat kurang lentur. Dapat dijumpai pada ruas-ruas tulang belakang,
pada tulang tempurung lutut (tendon dan ligamentum) dan tulang gelang panggul.
c.
Cartilago Elastin/elastic
Cartilago
ini memiliki kandungan matriks berupa serabut elastic berwarna kuning yang
bercabang-cabang. Bersifat lentur/elastic dan tidakakan berubah menjadi tulang
sejati bila manusia beranjak dewasa. Dapat dijumpai pada ujung
hidung/cuping, saluran eustachius (pada telinga bagian tengah) dan
daun telinga.
2) Tulang keras/tulang sejati/osteon
- Osteon berfungsi :
- Sebagai penyusun sistem rangka tubuh.
- Sebagai pelindung organ-organ yang vital.
- Pembagian tulang :
A.
Berdasarkan bentuknya dibedakan menjadi : (PIPIPEN)
1.Tulang
pipa/panjang
Tulang
ini pada umumnya berbentuk tabung, berongga dan memanjang. Pada kedua bagian
ujungnya terjadi perluasan tulang. Fungsi dari perluasan ini untuk berhubungan
dengan tulang yang lain. Pada rongga tulang ini berisi sumsum kuning dan lemak.
Tulang
pipa terbagi menjadi 3 bagian yaitu epifise yaitu bagian dikedua ujung tulang
yang berbentuk bonggol/membulat, kemudian bagian tengah tulang yang disebut
diafise. Daerah antara diafise dengan epifise terdapat cakraepifise tepatnya
lebih mengarah pada dekat ujung epifise) yang tersusun dari cartilago yang
aktif membelah pada usia pertumbuhan. Pada orang dewasa cakraepifise ini sudah
menulang.
Tulang
pipa dapat dijumpai pada Os. Humerus, Os. Radius, Os. Ulna, Os. Tibia, Os.
Fibula, ruas-ruas Os. Digiti Phalanges Manus,
2.Tulang
pipih
Tulang
pipih berbentuk gepeng memipih, tipis. Tulang ini tersusun dari 2 buah
lempengan tulang kompak dan tulang spons. Rongga diantara kedua lempengan
tulang tersebut terisi sumsum merah.
Tulang
pipih dapat dijumpai pada Os. Costae, Os. Scapula, Os. Sternum, Os. Cranium,
3.Tulang pendek
Tulang
pendek berbentuk bulat dan pendek tidak beraturan atau silinder kecil. Rongga
tulang pendek berisi sumsum merah.
Tulang
pendek dapat dijumpai pada ruas-ruas Os. Vertebrae, ruas-ruas Os. Tarsal,
ruas-ruas Os. Carpal,
E. Berdasarkan letaknya tulang
dibedakan menjadi :
1. Tulang Axial terdiri dari :
A. Tulang Tengkorak :
No
|
Nama
Tulang
|
Jumlah Tulang
|
1)
|
Tulang dahi
|
1
buah
|
2)
|
Tulang ubun-ubun
|
2
buah
|
3)
|
Tulang kepala bagianbelakang
|
1
buah
|
4)
|
Tulang pelipis
|
2
buah
|
5)
|
Tulang baji
|
2
buah
|
6)
|
Tulang tapis
|
2
buah
|
7)
|
Tulang mata
|
2
buah
|
8)
|
Tulang air mata
|
2
buah
|
9)
|
Tulang rongga mata
|
2
buah
|
10)
|
Tulang pipi
|
2
buah
|
11)
|
Tulang hidung
|
2
buah
|
12)
|
Tulang rahang atas
|
2
buah
|
13)
|
Tulang rahang bawah
|
2
buah
|
14)
|
Tulang langit-langit
|
2
buah
|
15)
|
Tulang pangkal lidah
|
1
buah
|
B.
Tulang Pendengaran :
No
|
Nama
Tulang
|
Jumlah
Tulang
|
1)
|
Tulang
martil
|
2
buah
|
2)
|
Tulang
landasan
|
2
buah
|
3)
|
Tulang
sanggurdi
|
2
buah
|
C.
Tulang badan :
No
|
Nama
Tulang
|
Jumlah
Tulang
|
1)
|
Tulang
leher
|
7
ruas
|
2)
|
Tulang
punggung
|
12
ruas
|
3)
|
Tulang
pinggang
|
5
ruas
|
4)
|
Tulang
kelangkang
|
5
buah
|
5)
|
Tulang
ekor
|
4
ruas (menyatu)
|
D.
Tulang dada :
No
|
Nama
Tulang
|
Jumlah Tulang
|
1)
|
Tulang
dada bagian hulu
|
1
buah
|
2)
|
Tulang
dada bagian badan
|
1
buah
|
3)
|
Tulang
dada bagian taju pedang
|
1buah
|
E.
Tulang rusuk :
No
|
Nama
Tulang
|
Jumlah Tulang
|
1)
|
Tulang
rusuk sejati
|
7
pasang
|
2)
|
Tulang
rusuk palsu
|
3
pasang
|
3)
|
Tulang
rusuk melayang
|
2
pasang
|
F.
Tulang gelang bahu :
No
|
Nama Tulang
|
Jumlah Tulang
|
1)
|
Tulang selangka
|
2
buah
|
2)
|
Tulang belikat
|
2
buah
|
G.
Tulang gelang panggul :
No
|
Nama
Tulang
|
Jumlah Tulang
|
1)
|
Tulang
usus
|
2
buah
|
2)
|
Tulang
duduk
|
2
buah
|
3)
|
Tulang
kemaluan
|
2
buah
|
2.Tulang
Apendikuler/Extremitas
A. Tulang pergerakan atas :
No
|
Nama Tulang
|
Jumlah Tulang
|
1)
|
Tulang lengan atas
|
2
buah
|
2)
|
Tulang pengumpil
|
2
buah
|
3)
|
Tulang hasta
|
2
buah
|
4)
|
Tulang pergelangan tangan
|
2
x 8 buah
|
5)
|
Tulang telapak tangan
|
2
x 5 buah
|
6)
|
Tulang ruas jari tangan
|
2
x 14 ruas
|
B. Tulang pergerakan bawah :
No
|
Nama Tulang
|
Jumlah Tulang
|
1)
|
Tulang paha
|
2
buah
|
2)
|
Tulang tempurung lutut
|
2
buah
|
3)
|
Tulang betis
|
2
buah
|
4)
|
Tulang kering
|
2
buah
|
5)
|
Tulang pergelangan kaki
|
2
x 7 ruas
|
6)
|
Tulang telapak kaki
|
2
x 5 buah
|
7)
|
Tulang ruas jari kaki
|
2
x 14 ruas
|
F. Persendian/artikulasi
Merupakan hubungan antara 2 buah
tulang. Struktur khusus yang terdapat pada artikulasi yang dapat memungkinkan untuk
pergerakan disebut dengan sendi.Artikulasi dapat dibedakkan menjadi :
1) SINARTHROSIS/ SENDI MATI
Yaitu hubungan antara 2 tulang yang
tidak dapat digerakkan sama sekali. Artikulasi ini tidak memiliki celah sendi
dan dihubungkan dengan jaringan serabut. Dijumpai pada hubungan tulang pada
tulang-tulang tengkorak yang disebut sutura/suture.
2) AMFIARTHROSIS/ SENDI KAKU
Yaitu hubungan antara 2 tulang
yang dapat digerakkan secara terbatas. Artikulasi ini dihubungkan dengan
cartilago. Dijumpai pada hubungan ruas-ruas tulang belakang, tulang rusuk
dengan tulang belakang.
3) DIARTHROSIS/ SENDI HIDUP
Yaitu hubungan antara 2 tulang
yang dapat digerakkan secara leluasa atau tidak terbatas. Untuk
melindungi bagian ujung-ujung tulang sendi, di daerah persendian terdapat
rongga yang berisi minyak sendi/cairan synovial yang berfunggsi sebagai pelumas
sendi.
Dapat dibedakan menjadi :
a) Sendi engsel
Yaitu hubungan antar tulang yang
memungkinkan gerakan hanya satu arah saja. Dijumpai pada hubungan tulang Os.
Humerus dengan Os. Ulna dan Os. Radius/sendi pada siku, hubungan antar Os.
Femur dengan Os. Tibia dan Os. Fibula/sendi pada lutut.
b) Sendi pelana/sendi sellaris
Yaitu hubungan antar tulang yang
memungkinkan gerakan kedua arah. Dijumpai pada hubungan antara Os. Carpal
dengan Os. Metacarpal, sendi pada tulang ibu jari.
c) Sendi putar
Yaitu hubungan antar tulang yang
memungkinkan salah satu tulang berputar terhadap tulang yang lain sebagai
porosnya. Dijumpai pada hubungan antara Os. Humerus dengan Os. Ulna dan Os.
Radius, hubungan antar Os. Atlas dengan Os. Cranium.
d) Sendi peluru/endartrosis
Yaitu hubungan antar tulang yang
memungkinkan gerakan ke segala arah/gerakan bebas. Dijumpai pada hubungan Os.
Scapula dengan Os. Humerus, hubungan antara Os. Femur dengan Os. Pelvis
virilis.
e) Sendi geser
Yaitu hubungan antar tulang yang
memungkinkan gerakan pada satu bidang saja atau gerakan bergeser.
Dijumpai pada ruas-ruas Os. Vertebrae, ruas-ruas Os. Metatarsal dan ruas-ruas
Os. Metacarpal.
f) Sendi luncur
Yaitu hubungan antar tulang yang
memungkinkan gerakan badan melengkung ke depan (membungkuk) dan ke belakang
serta gerakan memutar (menggeliat).
g) Sendi gulung
Yaitu hubungan antar tulang yang
gerakan tulangnya seolah-olah mengitari tulang yang lain. Dijumpai pada hubungan
Os. Metacarpal dengan Os. Radius.
h) Sendi ovoid
Yaitu hubungan antar tulang yang
memungkinkan gerakan berporos dua, dengan gerak ke kiri dan ke kanan; gerakan
maju dan mundur; gerakan muka/depan dan belakang. Ujung tulang yang satu
berbentuk ovaldanmasuk ke dalam suatu lekuk yang berbentuk elips. Dijumpai pada
hubungan Os. Radius dengan Os. Carpal.
Langganan:
Postingan (Atom)